Youtube
sedang down! Seketika aplikasi sosial media lainnya dipenuhi berbagai macam
pertanyaan, klarifikasi, sampai ungkapan-ungkapan kekesalan netizen. Peristiwa
pada pertengahan Oktober ini nggak sampai berhari-hari, tapi cukup membuat
geger penggunanya, yaitu hampir seluruh pengguna internet di dunia. Itu sih karena Youtube terlalu mendominasi
pasar, tidak punya pesaing yang ketat. Sekali down, langsung muncul efek domino
ke semuanya.
Aplikasi sosial media sekarang
kelihatannya sudah memasuki era untuk mapan. Artinya, dalam kurun beberapa
waktu ke depan nggak akan banyak berubah. Kalau nggak lagi pakai Facebook, ya
Twitter. Kalau lagi nggak aktif Whatsapp, hubungi lewat Line atau Instagram.
Tren sosial media yang mapan ini
sebenarnya agak miris karena sekarang (katanya) adalah era revolusi industri
4.0. Minat para start-up-ers malah condong ke bisnis-bisnis real yang dibalut
dengan sentuhan Internet of Things dan desain-desain promosi digital. Sangat
sedikit minat mereka untuk terjun langsung ke inti dari internet sendiri,
sosial media.
Padahal dari kejadian Youtube yang
down, seharusnya para start-up-ers jeli melihat peluang. Para pengguna Youtube
yang kehilangan arah dapat dengan mudah digiring ke situs video lain yang
terpisah dari server Youtube. Dengan begitu pemirsa dapat disodorkan dengan
banyak pilihan.
Itu karena alternatif pilihan
merupakan ciri atmosfer bisnis yang sehat. Dengan banyaknya pesaing, maka
setiap pihak akan mengusahakan yang terbaik bagi para konsumennya. Monopoli
yang dilakukan (dalam hal ini Youtube) akan membuat konsumen terpaksa mengikuti
aturan dari penyedia layanan karena nggak bisa lari ke penyedia yang lainnya.
Nggak terhitung banyaknya Youtubers
pemula yang patah semangat dengan munculnya regulasi-regulasi yang semakin lama
semakin mempersulit Youtubers untuk menghasilkan karya dan mendapatkan
apresiasi (alias bayaran). Apabila tersedia platform lain yang lebih mudah dan
bersaing dengan Youtube, pasti Youtube akan berpikir berulang kali untuk
mengeluarkan regulasi baru yang mempersulit konten kreatornya. Karena dengan
minimnya konten kreator, otomatis pengunjung Youtube juga akan berkurang.
Sebenarnya sih sudah ada situs
layanan video lain seperti: Vidio yang memiliki tayangan TV Indonesia, atau
twitch yang merupakan platform bagi para konten kreator untuk streaming game.
Hal semacam inilah yang perlu ditingkatkan dan didorong, agar persaingan
menjadi lebih sehat serta ramah pengguna.
Dan kalau Youtube down lagi, kita
punya situs lain untuk cadangan, ya kan?