7 Jul 2019

Era Realitas Baru

Harry Potter Wizards Unite Poster
Baru-baru ini Niantic merilis game bertema Harry Potter dengan judul Harry Potter: Wizards Unite. Game yang berorientasi mirip dengan Pokemon Go ini menggunakan fitur eksplorasi daerah sekitar menggunakan data map dari GPS lengkap dengan fitur Augmented Reality (AR). Persis Pokemon Go. Di satu sisi perubahan yang terjadi terus menerus ini menggerus nilai realitas manusia, namun di sisi lain manusia pun berkembang mengikuti perangkat pada zamannya.


Realitas yang Termodifikasi
Bukan hanya soal Augmented dan Virtual Reality, internet secara keseluruhan mengubah konsep realitas manusia. Sudah bukan rahasia lagi banyak pria maupun wanita yang banyak menghabiskan waktunya di warung internet. Bahkan di Jepang sudah menjadi bisnis dan hal yang lumrah bagi sebagian kalangan generasi muda.

Hal ini karena di dunia nyata mereka mengalami berbagai kendala. Di antaranya lapangan pekerjaan tetap yang kurang, kesulitan menghadapi kehidupan sosial, mahalnya harga apartemen dan banyak masalah lainnya. Karena itu mereka lebih memilih tinggal di bilik kecil ukuran 4 meter persegi. Kasus Manboo di Jepang ini bisa menjadi studi kasus yang menarik.

Manboo Cafe di Jepang
Di sisi lain, internet dan modifikasi realitas membawa banyak perubahan, baik dalam model bisnis, produk-produknya, sampai perubahan terhadap intelejensi manusia secara keseluruhan.


Pro dan Kontra
Pemerhati internet utamanya berfokus pada dampak-dampak buruk yang dihasilkan pada penggunaan internet secara berlebihan. Sedangkan para pendukung dan penggiatnya cenderung mengaitkan internet pada efektivitas dan efisiensi pada taraf penggunaan internet dalam dosis normal. Sampai di sini saja kita dapat mendebat seberapa batas ukuran normal untuk berada dalam internet.

Dalam konsep realitas yang termodifikasi, batas normal dan berlebihan dalam penggunaan internet menjadi bias. Seorang pekerja kantoran yang sehari-harinya bertugas me-maintenance instrumen pabrik tentunya secara wajar tidak bisa menghabiskan banyak waktunya di internet. Namun seiring perkembangan zaman, instrumen yang sama dapat dipantau dari jarak jauh menggunakan internet akibat perkembangan IOT.

Banyak penelitian yang sudah mengungkap fakta tentang keburukan tentang kecanduan internet. Mungkin memang efek tersebut ada dan nyata dialami, khususnya bagi anak-anak usia pertumbuhan. Namun juga dalam perkembangan ke depannya, internet sudah menjadi realita, apakah ia pantas disebut kecanduan? Sedangkan di dalamnya ia menggantungkan segala kehidupannya seperti kasus Manboo dan CEO tersebut.

Film Sci-Fi Ready Player One
Oke, mungkin yang dimaksud adalah bermain di internet. Tapi ketika sekarang segala yang ada di dalam game dapat diperjualbelikan, menjadi penghasilan, apakah dapat juga disebut dengan kecanduan? Apa jadinya ketika kehidupan dunia nyata benar-benar seperti Ready Player One?

Yang jelas, internet bukanlah lagi suatu alat. Tapi menjelma menjadi realitas lain kehidupan manusia. Di dalamnya orang-orang berkumpul, menjalin relasi, mencari penghasilan. Di dalamnya juga terdapat rahasia kelam, penipuan, dan kejahatan lainnya. Sama persis seperti realita yang sedang kita jalani. Kita hanya harus bersiap bertransisi menghadapinya.