5 Jun 2017

Harapan

Jadi ceritanya waktu itu ada lomba menulis yang diadakan oleh BEM ITS (Gerakan ITS Menulis/GIM). Berhubung karya saya tidak menang dan daripada mubazir dan beresiko terkena ransomware (yang agak heboh belakangan), maka saya memutuskan untuk menguploadnya. Enjoy.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Harapan

Satu-satunya senjata yang tersisa. Untuk menyelamatkan kemanusiaan.


Sudah seberapa jauh kita pergi?
Sebagai sebuah ras yang terdidik, baru sekitar 3500 tahun yang lalu catatan sejarah pertama kali dibukukan pada zaman Mesopotamia Kuno.
Tiga ribu lima ratus tahun bukanlah waktu yang lama dibandingkan usia alam semesta. Hanya tiga detik terakhir, pada malam terakhir, pada hari terakhir dalam setahun kalender alam semesta.

Hanya sesaat.

Tapi ke mana perginya semua rasa kemanusiaan?
Apa yang menyebabkan semua ini

Kejahatan
Korupsi
Perpecahan
Perang
Pembantaian massal
Tak pernah ada habisnya.

Apakah sistem? Ataukah mereka yang berkuasa? Ataukah karena teknologi yang memisahkan kita? Ataukah hanya karena perbedaan mendasar dalam ideologi? Atau jangan-jangan keberadaan manusia itu sendiri?

Jika,
kita mencari, terus hanya mencari jawaban, tidak akan pernah selesai. Akan selalu ada pertanyaan.
Kita,
hanya harus melihat ke dalam. Berusaha sekuat tenaga. Menjadi bagian dari kebaikan.

Jika,
kita melihat orang lain menyerah, jatuh, terbawa arus kerusakan. Meninggalkan kita.
Kita,
hanya harus berpaling, dan terus menatap ke depan. Terus berharap.

Bahwa,
semua tindakan baik tidak ada yang sia-sia.
Bahwa,
yang kita bisa lakukan hanyalah berharap. Bahwa fajar segera datang.

Berharap,
bahwa kemanusiaan akan kembali kepada kejayaannya,
atau kita hancur dalam mewujudkannya.

Muhammad Ashobta Azry

Teknik Fisika 2016