(Foto: Tempat Tinggal Penulis; pintu kanan kamar penulis) |
Beberapa hari yang lalu penulis sempat disibukkan oleh pendaftaran LKMM TM (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah). Salah satu persyaratannya yaitu perjalanan sebagai mahasiswa di ITS. Berikut penulis bagikan tulisan tersebut.
Lahir di
Mataram, Nusa Tenggara Barat tidak membuat cita-cita penulis hanya berada dalam
lingkup daerah. Sejak kecil, penulis memiliki mimpi besar tentang diri penulis,
tentang Indonesia, tentang dunia. Mimpi-mimpi besar dimulai dari langkah besar,
setidaknya begitulah dulu kepercayaan penulis. Karena itu, penulis berusaha
mengerahkan tenaga untuk dapat masuk ke SMA terbaik se-NTB, lalu merantau
keluar. Ke pulau yang menjadi pusat perhatian Indonesia, Pulau Jawa. Alhamdulillah,
semua urusan dilancarkan oleh Yang Maha Kuasa sehingga akhirnya penulis dapat
diterima pada pilihan pertama di kampus perjuangan, ITS Surabaya.
Seorang
diri di tempat asing merupakan pengalaman yang berharga. ITS dengan sistemnya
sedikit banyak membantu diri penulis dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Pada semester awal, penulis masih berusaha beradaptasi, mencari banyak teman
baik di lingkungan jurusan, fakultas, maupun kampus, bahkan hingga teman satu
gedung asrama. Tahun pertama penulis menghabiskan waktu untuk mengeksplorasi
kemampuan penulis dan mendorong sejauh mana batas kemampuan. Sempat ditunjuk
sebagai perwakilan angkatan untuk acara big
event jurusan, mendaftar ke beberapa unit kegiatan mahasiswa seperti ITS
Astronomi Club, Perisai Diri, dan Koperasi Mahasiswa. Penulis juga sempat
menjadi staff Bidikmisi ITS, serta staff magang di himpunan mahasiswa dan JMMI.
Forum daerah juga menjadi salah satu tempat penulis untuk mengasah kemampuan
dengan teman-teman dari latar belakang geografis yang sama. Pada akhir semester
2, penulis juga menjadi bagian dari panitia Ramadan di Kampus serta mendaftar
di salah satu asrama pembinaan berupa beasiswa JMMI Foundation yang masih
penulis tempati hingga sekarang. Tahun pertama penulis merasakan banyak peningkatan
dan pengembangan diri yang didapatkan. Selain karena berbagai organisasi dan
kepanitiaan, penulis juga mengikuti berbagai macam pelatihan seperti LKMM TD,
PSI 1, Kaderisasi 1 oleh LDJ, PKTI TM, dan berbagai workshop untuk melatih
keterampilan. Di balik segudang kegiatan dan kesibukan itu, penulis tidak
lantas melupakan kegiatan akademik. Alhamdulillah,
sampai semester 2 IPK penulis berada di tingkat memuaskan di atas 3,5.
Tahun
kedua merupakan tahun pengembangan diri setelah setahun lamanya penulis
mengeksplorasi diri. Pada awal semester 3, penulis menuntaskan masa jabatan
sebagai staff Bidikmisi ITS. Penulis juga memutuskan untuk menghentikan
kegiatan di unit kegiatan mahasiswa yang jadwalnya sering kali bentrok dengan
asrama pembinaan penulis. Pada semester ini juga, penulis memutuskan untuk
mengabdi di organisasi lembaga dakwah tingkat jurusan dan kampus. Walau
demikian, penulis tetap merasa ingin berkontribusi kepada himpunan dan jurusan
umumnya. Karena itu, penulis juga memutuskan untuk bergabung dengan ICC (Idjo Creative Crew) yang dibawahi oleh
departemen riset dan teknologi himpunan. Untuk menambah
wawasan dan pengetahuan, penulis juga bergabung menjadi anggota EPEC (Engineering Physics English Club) dan
asisten laboratorium rekayasa fotonika. Ditambah, penulis
juga tergabung dalam PP (Pelatihan Pemandu) LKMM FTI. Keseimbangan antara pengembangan diri di luar
dan dalam jurusan membuat penulis merasakan benar manfaatnya terutama jaringan
pertemanan yang luas.
Semua
yang penulis lalui pada akhirnya membuka mata penulis bahwa yang dibutuhkan
untuk mencapai sebuah visi yang besar bukanlah langkah besar. Namun langkah
kecil, perubahan kecil pada struktur kecil namun terus berkesinambungan yang
akan membawa perubahan besar menuju arah yang lebih baik. Karena itu penulis
memutuskan untuk mendaftar LKMM TM, guna mengaplikasikan ilmu yang didapat
dalam komunitas penulis. Dalam kelompok kecil lembaga dakwah jurusan,
laboratorium, forum daerah, dan komunitas lainnya.
Penulis
ke depannya sudah memutuskan untuk fokus dalam lini tersebut. Tahun ketiga akan
menyelesaikan tugas sebagai staff JMMI yang melakukan normalisasi, lalu akan
melanjutkan keorganisasian di lembaga dakwah jurusan, sebagai asisten
laboratorium dan pemandu FTI. Ada beberapa alasan mengapa penulis telah dan
akan melanjutkan pengabdian di lembaga dakwah jurusan. Pertama yaitu latar
belakang penulis yang telah lama berkecimpung di organisasi keislaman, sejak
SMP. Kedua, didorong dengan dukungan dari teman-teman, baik seangkatan maupun
senior untuk memfokuskan diri membenahi organisasi keislaman yang dewasa ini
sedang turun kualitasnya.
Penulis
dapat merasakan kurangnya kualitas lembaga yang penulis ikuti berdasarkan
diskusi dengan beberapa teman dan senior, serta membandingkan dengan organisasi
lain dan organisasi yang pernah penulis ikuti sebelumnya. Ke depannya, penulis
berharap dapat mengubah, walaupun sedikit, warna dari KM ITS menjadi lebih
islami dengan langkah awal membenahi sebuah lembaga grassroot di jurusan. Hal-hal yang dibenahi tentu saja harus dimulai
dari diri penulis sendiri yang harus meningkatkan kualitas baik itu bekal
secara spiritual, maupun bekal keterampilan manajemen. Di sini lah peran LKMM
TM sebagai pelatihan manajemen tingkat organisasi penulis harapkan akan
meningkatkan kemampuan penulis. Nantinya ilmu yang penulis dapatkan akan
penulis bagikan dan amalkan untuk organisasi yang penulis ikuti.
Dengan
visi atau pandangan tersebut, penulis juga sudah memperkirakan bahwa nantinya
pada tahun keempat, penulis akan memiliki waktu luang yang lebih dibanding
tahun-tahun sebelumnya. Ini memungkinkan untuk mengawasi proses regenerasi yang
lebih optimal dengan asumsi bahwa waktu luang yang dimiliki penulis akan
digunakan untuk membagikan pengalaman dan pandangan kepada angkatan yang berada
di bawah penulis. Waktu luang ini juga memberikan kesempatan bagi penulis untuk
terus mengejar visi dan cita-cita penulis selama menjadi mahasiswa. Baik itu dari segi akademik untuk lulus tepat waktu 4 tahun dengan IPK di
atas 3,3. Maupun dari segi sofskill
yang penulis sudah usahakan dari tahun-tahun sebelumnya.
Kesimpulannya,
penulis sangat berharap untuk dapat mengikuti kegiatan LKMM TM karena penulis
percaya bahwa tidak hanya ormawa eksekutif dan legislatif saja yang membutuhkan
kemampuan manajemen organisasi. Apabila setiap elemen organisasi dapat diberikan bekal
yang setara dan sama baiknya, maka arah KM ITS ke depan akan sangat berwarna
dan memberikan pengaruh yang baik. Dengan demikian
semua mahasiswa dan lulusannya akan dapat memberikan manfaat baik bagi
Indonesia.
19 Februari 2018,
Asrama JMMI Foundation,
M Ashobta Azry