(Foto: detikNews) |
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Hai, Eyang. Apa kabar?
Semoga senantiasa dalam lindungan Allah, ya.
Terutama sekarang, semoga Eyang diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.
Eyang pasti bahagia sudah dapat bersatu kembali dengan Eyang Ainun.
Sebelumnya, aku mau minta maaf, Eyang.
Maaf udah sok manggil "Eyang".
Aku dan adikku sendiri yang sepakat untuk memanggil Eyang Habibie dengan panggilan "Eyang".
Selain karena memang Eyang adalah sosok sempurna untuk menjadi "Eyang"nya Indonesia,
sosok Eyang Habibie mirip dengan kakek kami sendiri, Eyang Sardjono (alm.).
Sekarang kami hanya punya satu eyang putri, eyang kandung kami yang masih hidup dari ibu.
Sisanya sudah lebih dahulu pergi.
Mungkin, nanti ketika saya menikah, baru lah aku akan punya eyang baru lagi.
Terima kasih, Eyang.
Terima kasih sudah sudi, rela berkorban segalanya demi kemajuan Indonesia.
Terima kasih, telah menjadi arah bagi banyak pemuda.
Telah menjadi impian, idola.
Seseorang yang dituju, dan ingin menjadi dirinya.
Jangan khawatir, Eyang.
Sungguh, raga Eyang mungkin telah berhenti bernapas.
Tapi semua tentang Eyang akan selalu menemani kami di sini.
Semua perkataan bijak,
Semua ide cemerlang.
Seluruh semangat pantang menyerah.
Semuanya itu telah Eyang wariskan, dan akan kami jaga.
Berat nian tongkat estafet yang Eyang tinggalkan ini.
Tapi, aku dan teman-teman lain sangat yakin, Eyang.
Bahwa kelak Indonesia akan bangkit dari tidur panjangnya.
Bahwa Ibu Pertiwi tak lagi akan berlinang.
Beliau akan bangga pada kami, Eyang.
Cucu-cucumu, penerus semangatmu.
Memang, Eyang...
Indonesia sekarang sedang bingung.
Kata orang, zaman semakin sulit.
Kata orang, Indonesia nggak akan pernah maju.
Tapi itu kata orang, Eyang.
Bukan kata kami.
Kami doakan agar Eyang di sana diberikan tempat terbaik.
Sementara kami juga berdoa agar kami diberikan kekuatan.
Agar bisa seperti, Eyang.
Bahkan mewujudkan semua mimpi-mimpi Eyang.
Lalu membawa Indonesia...
menjadi negara yang adil, makmur, sentosa.
Lihatlah kami, Eyang.
Isitirahatlah dengan tenang.
Dari:
Cucumu, Pewaris Semangatmu.
Ashobta Azry